Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah tinggi di atas nilai normal.
Berikut ini kadar gula darah normal pada tubuh:
Sebelum makan: sekitar 70-130 miligram/desiliter (ml/dL)
Dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL
Setelah tidak makan (puasa) selama kurang lebih delapan jam: kurang dari 100 mg/dL
Menjelang tidur: 100 – 140 mg/dL
Melansir Health Line, gula darah tinggi dapat merusak organ dan jaringan di seluruh tubuh.
Semakin tinggi gula darah dan semakin lama masalah ini tak tertangani, maka kian besar juga risiko seseorang menderita komplikasi akibat diabetes.
Komplikasi yang terkait dengan diabetes meliputi:
Penyakit jantung atau serangan jantung
Stroke
Sakit saraf
Nefropati atau penyakit ginjal akibat diebetes
Retinopati dan kehilangan penglihatan
Gangguan pendengaran
Kerusakan kaki seperti infeksi dan luka yang tidak kunjung sembuh
Kondisi kulit seperti infeksi bakteri dan jamur
Depresi
Demensia
Pada ibu hamil, diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan masalah yang memengaruhi keselamatan sendiri maupun sang bayi, seperti:
1. Risiko pada ibu
Sang ibu dapat mengalami komplikasi seperti:
Tekanan darah tinggi (preeklampsia) atau diabetes tipe 2
Sang ibu mungkin juga memerlukan bedah caesar
2. Risiko pada bayi
Lahir prematur
Berat badan berlebih
Peningkatan risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari
Gula darah rendah
Penyakit kuning
Kelahiran mati
Gejala awal diebetes
Mengenali tanda-tanda dan gejala awal dari diabetes menjadi solusi terbaik bagi seseorang agar mendapatkan perawatan lebih cepat sehingga mengurangi risiko komplikasi parah akibat penyakit kronis ini.
Diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang lebih sering terjadi ketimbang diabetes tipe 1.
Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin.
Kondisi itu menyebabkan insulin yang dihasilkan tidak dapat digunakan dengan baik atau kerap disebut resistensi sel tubuh terhadap insulin.
Menurut Medical News Today, diabetes tipe 2 adalah kondisi yang umum terjadi.
Laporan tahun 2017 dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, menemukan bahwa 30,3 juta orang dewasa di Amerika menderita diabetes tipe 2.
Berikut ini beberapa gejala awal dari diabetes tipe 2 yang diungkapkan Medical News Today:
1. Sering buang air kecil
Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal mencoba mengeluarkan kelebihan gula dengan menyaringnya keluar dari darah. Hal ini dapat menyebabkan seseorang perlu buang air kecil lebih sering, terutama di malam hari.
2. Meningkat rasa haus
Sering buang air kecil yang diperlukan untuk menghilangkan kelebihan gula dari darah dapat menyebabkan tubuh kehilangan air tambahan.
Seiring waktu, kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan seseorang merasa lebih haus dari biasanya.
3. Selalu merasa lapar
Rasa lapar atau haus yang terus menerus bisa menjadi tanda awal diabetes tipe 2.
Pasalnya, penderita diabetes seringkali tidak mendapatkan energi yang cukup dari makanan yang mereka makan.
Sistem pencernaan memiliki tugas memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut glukosa. Zat gizi ini diperlukan tubuh sebagai bahan bakar.
Pada penderita diabetes, glukosa tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh. Akibatnya, orang dengan diabetes tipe 2 sering merasa lapar terus-menerus, terlepas dari seberapa baru mereka makan.
4. Merasa sangat lelah
Diabetes tipe 2 dapat berdampak pada tingkat energi seseorang dan menyebabkan mereka merasa sangat lelah atau lelah. Kelelahan ini terjadi karena gula yang tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
5. Penglihatan buram
Kelebihan gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah kecil di mata, yang dapat menyebabkan penglihatan kabur. Visi buram ini dapat terjadi pada satu atau kedua mata dan dapat datang dan pergi.
Jika seseorang dengan diabetes tak mendapatkan pengobatan, kerusakan pembuluh darah ini bisa menjadi lebih parah. Mereka bahkan bisa kehilangan penglihatan permanen.
6. Penyembuhan luka melambat
Tingginya kadar gula dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah tubuh, yang dapat mengganggu sirkulasi darah.
Akibatnya, keberadaan luka kecil pun dapat membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk bisa pulih. Penyembuhan luka dengan lambat itu juga bisa meningkatkan risiko infeksi.
7. Kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada tangan atau kaki
Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf tubuh.
Pada orang dengan diabetes tipe 2, hal itu dapat menyebabkan rasa sakit atau sensasi kesemutan hingga mati rasa di tangan dan kaki.
Kondisi yang dikenal juga sebagai neuropati itu dapat memburuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika seseorang tidak mendapatkan perawatan diabetes.
8. Muncul bercak kulit gelap
Bercak kulit gelap yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga bisa menandakan risiko diabetes yang lebih tinggi. Bercak ini mungkin terasa sangat lembut.
Kondisi kulit ini dikenal sebagai acanthosis nigricans.
*CARA PENGOBATAN:
Sudah sejak lama, obat herbal diabetes dijadikan sebagai pilihan perawatan bagi para pengidap diabetes. Harganya yang cenderung lebih murah dan dianggap tidak memiliki efek samping yang serius, membuat metode ini cukup populer.
Ada banyak tanaman yang dipercaya dapat membantu mengontrol kadar gula darah di dalam tubuh, seperti bawang putih, kayu manis, hingga lidah buaya. Penelitian untuk membuktikan khasiat berbagai tanaman tersebut juga masih terus dilakukan.
Ragam tanaman yang berpotensi sebagai obat herbal diabetes
Berbagai tanaman di bawah ini, dianggap berpotensi menjadi obat herbal diabetes.
1. Bawang putih
Ekstrak bawang putih yang mengandung ethanol, membuatnya berpotensi digunakan sebagai salah satu obat herbal diabetes. Bawang putih juga memiliki efek menyembuhkan lainnya. Sebab, bawang putih memiliki sifat antibakteri, dan juga dipercaya membantu menurunkan tekanan darah maupun kadar kolesterol.
2. Lidah buaya
Pada penelitian yang dilakukan pada hewan uji, lidah buaya terbukti dapat membantu memperbaiki sel-sel di organ pankreas yang bertugas memproduksi insulin. Mengembalikan produksi hormon insulin kembali normal, sangat penting untuk menjaga kadar gula di dalam darah.Para ahli berpendapat, manfaat ini didapatkan dari kandungan antioksidan yang ada pada lidah buaya.
3. Kayu manis
Kayu manis merupakan salah satu rempah yang dinilai berkhasiat untuk membantu mengatasi diabetes. Mengonsumsi kayu manis secara teratur dalam jumlah tertentu, dipercaya dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol, pada pengidap diabetes tipe 2.Selain itu, kayu manis juga dinilai berpotensi untuk mengurangi faktor risiko yang berhubungan dengan diabetes dan penyakit jantung.
4. Pare
Selain diolah sebagai santapan, sayur pare juga dapat dinikmati sebagai jus maupun suplemen dan dikonsumsi sebagai obat herbal untuk diabetes. Tanaman yang satu ini, dipercaya berpotensi meringankan gejala yang muncul akibat diabetes. Meski begitu, belum banyak penelitian yang membuktikan khasiat pare yang satu ini.
5. Jahe
Begitu banyak manfaat jahe untuk kesehatan yang bisa kita ambil, salah satunya sebagai obat herbal diabetes. Rempah yang satu ini, dinilai berpotensi mengatasi resistensi insulin yang seringkali dialami oleh pengidap diabetes tipe 2.Manfaat ini didapatkan dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa jahe dapat membantu menurunkan kadar gula darah, namun tidak ikut menurunkan kadar insulin dalam darah. Untuk memastikan khasiat ini, penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan.
6. Ginseng
Ginseng telah lama dikenal sebagai bahan herbal yang sering digunakan sebagai obat. Tanaman ini dipercaya dapat menurunkan gula darah puasa. Seperti halnya obat herbal lainnya, penelitian seputar manfaat ginseng untuk diabetes juga masih harus dilakukan lebih jauh.
7. Pepaya
Pada penelitian yang dilakukan menggunakan hewan uji, ekstrak daun dan biji pepaya, terbukti dapat menurunkan kadar gula darah, lemak di tubuh, dan mempercepat penyembuhan luka.
8. Okra
Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk melihat manfaat okra sebagai obat herbal diabetes. Pada penelitian yang dilakukan pada hewan uji, okra terbukti dapat menurunkan gula darah. Sementara itu, untuk melihat manfaat ini secara klinis, masih diperlukan penelitan lanjutan.
9. Ketumbar
Ekstrak biji ketumbar terbukti memiliki komponen yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan berperan dalam pengolahan insulin.
10. Jamu
Sebuah penelitian dilakukan pada 37 orang penderita diabetes yang rutin mengonsumsi jamu diabetes selama satu bulan. Hasilnya, kadar gula darah rata-rata mereka menurun, dari 290,30 mg/dL menjadi 241,78 mg/dL.Jamu diabetes tersebut diberikan dalam bentuk kapsul. Bahan-bahan yang terdapat dalam campuran jamu diabetes tersebut antara lain adalah brotowali, daun salam, dan campuran rempah-rempah lain seperti kunyit, temulawak, dan meniran.Meski dalam penelitian ini, penggunaan jamu diabetes terbukti efektif, masih diperlukan lebih banyak studi tambahan untuk benar-benar memastikan khasiat jamu tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar